top of page
Search

Seperti Cahaya Rembulan di Langit

Selamat siang yang sebentar lagi usai, malam ini sebentar lagi kembali. Aku masih mencintai rembulan yang sama setiap kali langit mengundangnya hadir. Seperti cahayanya di langit, semoga bintang-bintang berkenan menerangi aku yang beranjak setengah hati, berjuang setengah mati. Aku pun mengingat-ingat lagi, lalu yang selalu bersisa, patah yang hingga membiru, aku yang ingin pulang berkali-kali. Semesta, biarkan rebah pada tangisku ya... masih nyalang mimpi-mimpi indah yang aku berlarian ingin pergi, gemeretak dan sesak yang belum ingin kulalui, lirih rintih di tengah sunyi hatinya ingin berlari. Rayakan, rayakan ya... seperti cahaya rembulan, langit yang memanggil-manggil pulang, bintang-bintang kecil yang menghiasi ribuan juta cahayanya baru sampai, kamu adalah mentari kecil yang boleh redup dan beristirahat. Seperti asa dan aku yang jatuh cinta dengan jiwanya, rembulan, bahkan sebelum aku bisa menyentuh kulitnya. Tolong beritahu aku apa itu? Seseorang bilang ia cara mentari jatuh hati pada rembulan. Dari kejauhan biarkan ia kembali berlayar, kemana saja jentera ini kembali berputar. Biarkan ia kembali membumikan dahi, melangitkan perasaan, mengetuk pintu-pintu langit melalui lisannya yang selalu ia jaga, dengan lembut ia meretakkan luka yang diam seribu bahasa. Wahai hati dan jiwa yang tenang semoga kamu tetap berada di jalan kebaikan. Seperti cahaya rembulan, dengan derai, di atas awan-awan ia bersinar.


-drh


 
 
 

Comentarios


bottom of page