Flower Bouquet

Baru saja mendapatkan flower bouquet yang cantik sekali.

Buket bunga yang dibuat dengan sepenuh hati oleh pembuatnya, buket bunga sederhana yang setiap tangkainya dipilah dan dipangkas dengan hati-hati dengan perasaan canggung sesekali karena baru pertama kali merangkainya. Dilapisi dengan kertas berkilau juga pita yang indah, buket bunga matahari dengan warna cerah tapi lembut jadi buket bunga pertama yang pernah kupunya. Bunga matahari kecil di tengahnya juga serasi dengan kertas keemasan yang diputuskan dijadikan sebagai lapisan paling luar agar lebih bervolume hasilnya, membuat beberapa orang yang melihat jadi terinspirasi melakukan hal yang sama, memanfaatkan limbah kertas pembungkus bunga sebagai bahan bermanfaat untuk memperindah buket sebagai sentuhan akhir. Hm, coba tebak siapa florist-nya? Yap! Dibuat oleh Deska dengan perasaan bahagia padahal sebelumnya belum pernah tertarik merangkai bunga, sesuatu yang tidak pernah ada dalam daftar skill baru yang perlu dipelajari karena merasa sepertinya tidak diperlukan, malah jadi berusaha belajar dengan baik dalam prosesnya dan ingin hasilnya didapatkan yang sebagus mungkin. Buket bunga matahari buatanku yang dipersembahkan untuk aku dengan berhasil. Senang sekali! MasyaAllah... ><

Dear Allah Yang Maha Baik, yang lagi-lagi selalu baik, terima kasih karena selalu membuatku merasa dicintai dengan penuh sepanjang hidupku. Terima kasih karena selalu kembali membuat hangat dan menghidupkan lagi dan lagi cahaya-cahaya kecil yang selalu bersinar di dalam hati. Bagaimana aku tidak berhenti merasa cukup sedang Engkau yang mencukupkan dan memberikan yang paling baik dalam setiap langkah yang kadang belum bisa kupilih dengan benar? Walau selalu hati-hati, bolehkan aku bermimpi lagi? Jadikan yang baik selalu baik untukku Ya Tuhan, tentang impian-impian kecil yang mulai kuhidupkan pelan-pelan. Juga ruang dan waktu yang begitu murah hatinya Engkau berikan. Tentang hal-hal menyenangkan dan kejutan-kejutan yang mulai berani kurangkai, atau terangkai begitu saja dengan indah dan ramah. Terima kasih lagi kepada Allah Yang Maha Baik, juga Ya Jabbar, Ya Fattah, Allah Al Wahab, dan nama-nama indah lainnya yang berupaya kuingat dengan lekat di hati menjadi kebaikan.

Bagaimana hidup terasa begitu lembut hingga lagi dan lagi terus melembutkan hati yang tidak pernah sanggup menjadi keras, bagaimana rasanya bahkan hal-hal sulit tetap selalu kelihatan indah dan layak disyukuri. Rasanya, rasanya begitu dimudahkan hingga sedikit membuat ketakutan. Rasanya, tidak ingin kupikirkan karena mau bagaimanapun, Allah tetap ada di sana di dalam hati dan ingatan. Rasanya, kurasa aku tidak pernah kesepian bagaimana hilang dan datang juga pergi yang terasa sangat "dunia". Rasanya, menulis ini sambil meneteskan air mata dan bersyukur masih diberi kesempatan berkali-kali dan napas yang bisa kuhirup dengan nyaman. Ya Allah, baiknya agar aku selalu menjadi manusia yang bersyukur dan sepanjang hidup belajar bagaimana ridho dengan segala ketetapan yang Engkau gariskan. Baiknya tidak punya rasa marah tentang apapun yang Engkau limpahkan, tentang ujian-ujian yang membuat belajar, juga teguran-teguran kasih sayang yang masih saja begitu lembut hingga tak mudah kubayangkan. Aku begitu dicintai, kan? Terima kasih Ya Allah, sudah baik sekali pada sosok manusia yang tidak punya apa-apa selain rasa disayangi oleh Engkau. Terima kasih atas setiap rasa yang berwarna juga dikabulkannya doa lewat cara-cara yang indah dan tidak pernah kuduga. Pada setiap hal-hal kecil yang selalu belajar kusyukuri, tentang orang-orang yang akan selalu baik dan kuharapkan juga hidup dengan baik. Mudahkan ya, selalu mudahkan agar selalu tidak kalah dalam kebaikan dengan kebaikan-kebaikan yang Engkau ajarkan. Agar bisa meminta bertemu kembali dengan hal-hal baik dan dipantaskan, agar bisa bertemu dengan Kucing, agar bertemu dan hidup kembali bersama orang-orang shaleh, juga kekasih-Mu yang amat ingin kucintai dengan sepenuh hati. Agar bisa melihat Engkau, dalam keadaan aku yang sebaik-baiknya. Aamiin.

-drh

#littlestardust