top of page
Search

Kehabisan Waktu

Updated: Jan 23, 2024

Pun, aku masih belum mengerti cara berjalan dengan benar. Pun, aku dipaksa berlari di tengah persimpangan yang asing sekali. Pun aku kehabisan kata-kata karena kehausan sebab tak melakukan persiapan perjalanan. Sepasang sepatu pun aku tak punya dengan kaki-kaki yang kubiarkan berjalan apa adanya. Rasanya panas hampir tak bisa kutahan, bergesekkan dengan jalanan yang tak bisa kulihat ujungnya. Juga terik yang mengikuti dengan setia tepat di atas kepala, seakan semesta tak ingin meninggalkanmu sedikit lebih lega. Dan pun, langkahku terantuk berkali-kali seakan menambah dramatisasi perjalanan mustahil yang belum selesai ini. Dan pun, tak kudapati hujan sesekali yang telah lama kunanti. Pada persimpangan jalan yang kulalui dengan menutup mata, dengan bibir yang terus mengucapkan ribuan mantra yang seperti doa, kuharap yang diujung sana terlihat terang benderang. Biar waktu yang kulalui sepanjang jalanan ini bisa menjadi lebih berarti.


Hingga nanti ketika musim telah berganti, dan rona warna yang lebih bervariasi menyelimuti sisi kanan dan kiri jalanan yang kau lewati, juga udara kering yang sesekali berganti menjadi lebih hangat, kadang kala menjadi bersahabat, dan aroma bunga yang sesekali tercium dari udara yang sama dengan yang kau hirup, hal-hal semacam itu akan datang membersamai langkah kakimu. Sekalipun tak berkurang rasa sakitnya, walau kelelahan datang karena telah begitu lama, perbedaan yang sesekali mampir karena waktu yang terus berjalan, semoga bisa menjadi cukup untuk menemani agar tak kesepian dengan sendiri.


-drh


 
 
 

Kommentare


bottom of page