top of page
Search

Apa kamu bahagia?

Updated: Jan 23, 2024

"Deskaa, apa kamu bahagia?" katanya, pukul 20.18 semalam, mendapati pesan dari Aul yang tiba-tiba bertanya, 30 Juli 2023. Apa aku bahagia? Lalu kubalik pertanyaannya, bukan tidak ingin menjawab, bagaimana kalau jawaban Aul lebih relevan dibandingkan jawaban spontan yang bisa kuberikan? Lalu, "Aku bingung" jawabnya, kurang lebih sama, pikirku.


"Deska, kamu kenal diri kamu dengan baik? Kamu tau tujuan hidup kamu?" tanyanya lagi, kali ini bukankah waktunya untukku menjawab?

"Kurang lebih Aul, tapi saat ini ada beberapa hal yang buat aku belum merasa cukup dengan makna bahagia" kataku, "Aku tau tujuan hidupku, tapi belum bisa meraih itu" lanjutku. "Kamu sendiri?" masih berpikir kalau jawaban Aul akan membuatku punya sudut pandang yang lebih baik.


"Tujuan hidup kita ini bukan untuk dunia kan?" benar kan? Kalimat yang dari tadi kuharapkan muncul, lalu tersampaikan dengan baik dalam bentuk pertanyaan. "Bukan, harusnya" jawabku dengan perasaan penuh sadar kalau diri sendiri tidak ideal.

"Tapi aku juga sedang kena ujian dunia Aul, masih, dan sekarang masih agak berat di dalam hatiku" sedih, kenyataan yang kualami menyadarkan kalau yang kulalui tidak berjalan dengan semestinya. Kuulangi lagi pertanyaan Aul terakhir kali,

Tujuan hidup kita ini bukan untuk dunia kan? dalam hati, "ya, bukan" monologku.


Juga menyadari kalau semuanya sedang memintaku berjalan kembali ke tempatnya lagi, dengan penuh rasa sakit, terluka, dan setiap hal di hatimu yang terasa sangat nyata. Semua perasaan, berbagai bentuk emosi manusia, kurang dan lebih yang membuatku terus merasa kecil, menyudutkan dan membangkitkan perasaan tidak aman pada diri sendiri, juga membuatku kembali lagi ke Allah, menyadarkan lagi kalau yang besar hanya Ia. Kabar baiknya, karena tinggal dan benar-benar sendirian, jadi semakin menyadari betapa besar dan penting keberadaan-Nya di antara ketidakpunyaan siapa-siapa selain Ia.

Tujuan hidup kita ini bukan untuk dunia kan? tanyaku pada diri sendiri.


"Aku ingin berhaji, Aul. Dengan Mama, secepatnya, juga dengan Kakak"

"Aku ingin memberangkatkan Kakak dan istrinya umrah, juga saudara-saudaraku lainnya"

"Aku ingin bertemu Rasulullah Saw. dalam mimpi, bersama Bapak"

"Aku ingin dipantaskan untuk bisa dicintai oleh Allah, juga Rasulullah Saw. Aul"

"Aku ingin di hatiku hanya ada rasa cinta sepenuh hati, untuk Allah SWT dan Rasulullah Saw. Aul"

"Aku ingin menjadi perempuan shalihah yang baik Aul, di hadapan Allah SWT. juga manusia. Yang dari lisannya hanya keluar kata-kata yang baik atau diam, yang tidak ada marah di hatinya, yang tidak pernah mengucapkan kata-kata tercela dan umpatan, yang menjaga lisannya dengan penuh rasa takut kalau menyakiti hati orang. Aul... aku ingin hidup menjadi orang baik, perempuan yang baik, di mata Allah, juga tidak melukai siapa pun, bagaimanapun"


"Des, kamu bahagia?"


"Ya, aku bersyukur" ulangku.


-drh



 
 
 

Comments


bottom of page